- oleh adminpuskesmas
- 30 Mei 2025 20:15:29
- 364 views
PEKA HATI merupakan Program inovasi yang dibentuk pada tanggal 9 Februari 2021 dengan latar belakang tingginya kasus hipertensi di Puskesmas Samigaluh II, penderita hipertensi banyak yang tidak melakukan kontrol rutin, penderita hipertensi tidak minum obat secara teratur, KIE terkait hipertensi masih kurang, dan gaya hidup di masyarakat yang kurang tepat. Kegiatan ini dihadiri oleh kader kesehatan yang merupakan kader PEKAHATI dari 3 kalurahan di wilayah Puskesmas Samigaluh II, Rabu (28/05).
Tujuan inovasi PEKAHATI sendiri yaitu untuk memantau tekanan darah, terutama pada penderita yang sudah terdiagnosis hipertensi, menganjurkan untuk kontrol rutin ke fasilitas kesehatan minimal 1 bulan sekali dan minum obat secara teratur bagi penderita hipertensi, memberikan KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) terkait dengan gaya hidup sehat, dan menerapkan gaya hidup CERDIK.
CERDIK merupakan singkatan dari :
C : Cek Kesehatan Secara Rutin
E : Enyahkan Asap Rokok
R : Rajin Aktifitas Fisik
D : Diet Seimbang
I : Istirahat Cukup
K : Kelola Stress
Pada pertemuan kali ini, materi yang disampaikan mengenai PENGGUNAAN OBAT YANG BAIK DAN BENAR oleh Candra Ayu Puspita, S.Farm. Apt selaku Apoteker di Puskesmas Samigaluh II yang menyampaikan tentang penggunaan obat yang baik dan benar serta DAGUSIBU.
Sebelum mengonsumsi obat, jangan lupa untuk selalu membaca dan mengikuti tata cara minum obat yang benar sesuai dengan petunjuk penggunaannya. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan pada cara kerja obat, serta memastikan agar pengobatan dapat memberikan hasil yang efektif. Tidak dianjurkan juga untuk membeli obat secara online karena sebagai konsumen kita tidak tahu apakah obat tersebut sudah kadaluwarsa atau belum. Lebih baik untuk membeli obat di apotik terdekat atau memeriksakan diri di puskesmas jika merasa sakit.
Agar obat dapat bekerja secara efektif dan aman, penggunaan obat yang baik dan benar dapat diterapkan dengan memperhatikan beberapa hal dibawah ini :
- Tepat dosis
- Tepat cara dan lama pemberian
- Tepat kondisi pasien
- Tepat diagnosis
- Tepat indikasi
- Tepat jenis obat
Setelah membahas bagaimana penggunaan obat yang baik dan benar agar dapat bekerja secara efektif dan aman saat dikonsumsi, materi berlanjut dengan pembahasan mengenai DAGUSIBU. DAGUSIBU adalah prinsip yang diterapkan semua orang ketika membeli, menggunakan, menyimpan serta membuang obat. DAGUSIBU sendiri merupakan akronim dari DApatkan, GUnakan, SImpan, dan BUang
- Dapatkan obat dengan benar (beli di apotik, periksa ke fasyankes)
- Gunakan obat dengan benar (cegah interaksi, harus dengan makanan (saat makan/setelah makan), tidak boleh bersama makanan, tidak terganggu oleh makanan, cara minum obat dengan benar)
- Simpan obat dengan benar
- Buang obat dengan benar
Membuang obat yang sudah tidak digunakan atau kadaluwarsa tidak boleh sembarangan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika akan membuang obat adalah sebagai berikut :
- Tablet, puyer, krim, salep : pisahkan obat dari kemasan, kemasan dirusak untuk menghilangkan informasi obat, obat dihancurkan dan dicampur sampah lain agar tidak menarik perhatian orang, masukkan ke plastik kemudian buang ditempat sampah
- Bentuk sirup dan cairan obat luar : buang isi obat sirup ke saluran pembuangan air setelah diencerkan, pastikan tidak ada yang tersisa, lepaskan etiket dan tutup dari wadah/botol agar informasi tentang obat hilang, buang kemasan obat di tempat sampah
- Inhaler/aerosol : bila sudah habis buang wadah dengan menghilangkan informasi terlebih dahulu, bila masih ada tapi sudah tidak terpakai bisa dikembalikan ke RS/puskesmas/klinik agar dibuang dengan aman, wadah aerosol jangan dilubangi/digepengkan/dibakar karena berisiko meledak
Poin kunci yang disampaikan dalam kegiatan ini dapat disimpulkan kedalam beberapa hal dibawah ini :
- Mendapatkan obat yang benar harus di fasilitas pelayanan kesehatan yang berizin agar terhindar dari obat-obatan palsu
- Menggunakan obat yang benar harus sesuai aturan penggunaan baca aturan pakai yang tertera pada etiket obat
- Simpan obat yang benar harus sesuai dengan aturan penyimpanan obat pada kemasan
- Buang obat yang benar harus memperhatikan kemungkinan penyalahgunaan obat dan pencemaran lingkungan
- TIDAK MENYIMPAN ANTIBIOTIK untuk persediaan di rumah
- TIDAK MEMBERI ANTIBIOTIK SISA kepada orang lain
- TANYAKAN KEPADA APOTEKER informasi obat
Sebelum kegiatan berakhir, kader kesehatan diberi kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang sudah disampaikan. Dan tidak lupa, di akhir acara akan ada reward bagi peserta kegiatan yang aktif bertanya dan berdiskusi berupa paket buah dan sayur sebagai upaya Puskesmas Samigaluh II untuk selalu menerapkan GERMAS dengan MAKBYUR (makan buah dan sayur).
Penulis : Farid Miftahul Ihsan, A.Md. Kep
Editor : Yass